February 6, 2015

Ciletuh Geopark, never ending journey

Pantai Ciletuh
Pagi-pagi buta gue dan 9 orang teman yang lain nongkrong di Polsek Cibadak, bukan karna ada masalah dengan kriminalitas tapi karna nungguin kendaraan yang akan membawa kami ber-sepuluh ke Ciletuh GeoPark.

Udah pernah denger Ciletuh Geopark sebelumnya? Belom?! Sama donk!. 
Kalo ga karna ditawarin untuk pergi kesini mungkin gue nggak akan pernah mudeng kalo ada tempat dengan nama Ciletuh. Ciletuh Geopark ini tetangganya Ujung Genteng sama Pelabuhan Ratu. Tapi jalannya beda  masih bingung jelasin lewat mananya hehehe, yang sama cuma jalannya rusak aja sih plus jauhhhhh.

penampakan di dalam mobil :D
Kali ini pergi agak beda dengan tempat wisata yang lain, bukan naik angkot, tidak juga dengan kendaraan pribadi apalagi pake helikopter tapi menggunakan kendaraan 4WD yang kita sewa rame-rame. Kenapa harus pake 4WD karena konon menurut bacaan berapa orang2 yang sudah kesana duluan kendaraan ini adalah yang paling tepat untuk explore Ciletuh. Jalan rusak berat.

off road
Jam 4 pagi kami bersepuluh sudah duduk manis di dalam kendaraan LandRover jadoel tahun 63. Duduknya hadap-hadapan cyiiin. Persis kayak naik angkot. Bedanya kalo angkot posisinya 4 dan 6, kalo yang ini 4 dan 4, yang dua lagi duduk di depan disamping pak supir. Dengkul dempet-dempetan, pokoknya mesra banget deh. Empat jam kemudian, setelah melewati beberapa daerah yang entah namanya apa yang pastinya pemandangannya ciamik punya, kalo kata Fajar kayak di Hawaii -_-, kita sampe di Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas ((iyeee bener lo ga salah baca, 4 jam perjalanan Cibadak - Ciletuh, harap dicatat dengan medan jalan yang.......... yaaaaa gitu deeehh)). Di Desa Taman Jaya inilah tempat kami menginap selama di Ciletuh.
Kendaraan selama dua hari, cakep yak ;)

Jadi,... ini yang gue lihat di selama di Ciletuh Geopark.

Spot 1: Puncak Darma
stuck bentaran, terpaksa turun untuk
ngurangin beban mobil
Perjalanannya bener2 nguras tenaga, emosi dan nguji adrenalin. Jalanan rusak, berlubang, berbatu tajam, banjir, kubangan air, sampe tanah merah yang licin dibablas abis sama pak Adong sang supir 4WD. Boro-boro mau tidur, dari mulai naik sampe tiba di Puncak Darma kita semuanya terguncang-guncang nggak henti. Perjalanan makin lama karena kadang suka salah jalan. Dari mulai mendung, hujan gerimis, hujan berenti sampai matahari bersinar terang kembali dan semuanya sudah pasrah mau dibawa kemana padahal waktu sudah berjalan 2 jam. Puncaknya ketika kami harus turun dari kendaraan karena terhalang jembatan yang tidak bisa dilewati.

Mungkin kedengeran klise yak, tapi perjalanan hampir 3 jam naik ke Puncak Darma beneran kebayar dengan view Amphiteater Teluk Ciletuh. Kami beruntung karena matahari bersinar terang (baca: panas gelaaaaaa). Perpaduan warna biru air laut ketemu sama warna cokelat dari sungai Ciletuh makin terlihat kinclong dibawah terik sinar matahari. Di sebelah kiri pantai, hamparan sawah warna hijau juga terbentang luas manjain mata banget. Pokoknya cakep banget dah.

Teluk Ciletuh dari Puncak Darma

Spot 2 : Curug Cimarinjung
*Gue nyebutnya Cimanjuring, karena mirip banget namanya sama Conjuring. Arusnya deras banget, persis pelem conjuring, serem :D* 
Puas dengan Puncak Darma, perjalanan lanjut turun ke Curug Cimarinjung. Nah, jalan turun inih malah makin gila2an dibanding sebelumnya. Jarak Puncak Darma ke Curug Cimarinjung sebenernya cuma 1 km (menurut guide) tapi medan perjalanannya gokil abis. Gue  ngerasa mobil yang kita naikin hampir terbalik karena miringnya bisa 20 derajat, rasanya pengen aja gitu loncat dari mobil karena kebetulan gue duduk didepan. Tapi emang supirnya jagoan banget deh. Para penumpangnya udah ketar ketir ketakutan dianya cuma cengangas cengenges aja sambil tenangin kita. 

Curug Cimarinjung
Curug Cimarinjung ini kece berat, dinding batu dengan warna yang aga cokelat kemerahan ditumbuhin sama tanaman warna hijau yang makin bikin kontras. Kebetulan saat itu arusnya lagi deres banget plus warna airnya cokelat. Warna cokelat ini juga akibat penambangan emas disekitar daerah Ciemas, menurut Kang Poyo. Curug ini posisinya dekat dengan pantai dan bisa terlihat juga dari pantai.

Spot 3: Pantai Ciletuh
Setelah makan siang di warung yang berdekatan dengan Curuh Cimarinjung, perjalanan lanjut lagi ke pantai Ciletuh. Pantai Ciletuh warna airnya cokelat karena memang tempat bermuaranya sungai Ciletuh dan tidak bisa untuk berenang karena airnya mengandung merkuri. Nggak heran kalau pantainya nggak rame. Biasanya penduduk sekitar berwisata naik perahu ke pulau sekitar. Ditempat ini banyak dibangun penginapan untuk pengunjung yang hendak menginap.

Spot 4: Curug Sodong

Curug Sodong
masih di Curug Sodong
Curug Sodong jaraknya agak jauh dari pantai Ciletuh tapi kondisinya jalannya mulai agak ramah walaupun masih banyak lubang disana-sini. Perjalanan menuju curug ini viewnya manjain mata banget. Dinding bukit dan sawah-sawah hijau sepanjang perjalanan bikin sejuk mata. Desa Ciwaru yang kami lewati cukup ramai karena di desa inilah kendaraan umum dari Pelabuhan Ratu berakhir. Curug Sodong waktu kami datangi sedang dalam tahap perapihan fasilitas berupa fasilitas parkir yang di konblok dan ada saung-saung tempat istirahat. Selain tukang-tukang yang sedang bekerja hanya kami sepuluh orang yang ada di sekitar curug. Jatuhan air dari curug ini ada dua ditambah cerukan batu yang menyerupai gua membuat curug ini emang beda dari curug sebelumnya. Pokoknya ga kalah cakep sih. Diatas Curug Sodong ada satu lagi curug, namanya Curug Cikanteh, sayangnya akses menuju ke Curug Cikanteh masih belum bisa dilewati karena masih belum selesai. Jadinya kami harus puas dengan Curug Sodong aja. Walaupun nggak main-main air, tapi baju kami basah karena percikan air dingin dari Curug Sodong tersebut.

Spot 5: Panenjoan View Point
Panenjoan View Point lokasinya dekat dengan tempat kami menginap. Di tempat ini kita bisa melihat pemandangan amphitheater berupa hamparan sawah berwarna hijau maha luas  sebenernya tergantung musim juga sih  serta Teluk Ciletuh dari kejauhan. Dinding berwarna hijau yang mengitari juga rata warnanya kayak di kelir pake krayon. Ketinggian view point ini sekitar 350 meter dari dasar dan yang agak mengerikan belum di pagar. Jadi harus hati-hati banget berdiri disini. Pemandangan sejuk di depan mata memang keren abis. Lumayan lama juga kita di tempat ini nikmatin pemandangannya.
Amphitheater Cletuh dari Panenjoan View Point - ijo royo royo
Spot 6: Curug Awang
Spot yang satu ini kami datangi di hari ke-2. Sedikit agak terlambat karna terkendala hujan yang cukup lebat. Jalan menuju ke Curug Awang sudah di paving dengan cantik. Beberapa saung didirikan untuk tempat istirahat sekaligus tempat untuk nikmati Curug Awang dari kejauhan dan sawah terasering yang hijau *kayak di Bali gitu deh*. Batu-batu besar juga ada di beberapa spot, sebenernya bukan beberapa sih tapi lumayan banyak. Agak kebawah sedikit sungai mengalir bertingkat membentuk air terjun. Yang keliatan cuma Curug Awang aja sih, karena sebenernya masih ada beberapa tingkat lagi sampai kebawah. Setelah menunggu beberapa lama hujan mulai reda dan kami lanjut untuk kemudian turun menuju Curug Awang.

Curug Awang
pemandangan sekitar Curug Awang
FYI, pada saat kami turun kebawah lanjutan paving dari atas belum belum selese sodarah-sodarah. Jadilah kita harus nggelosor diantara licinnya tanah dan batu-batuan. Lumayan juga turun kebawahnya dan terjal banget. Mungkin sekitar 70 - 100 meter. Karena kami ber-10, jadi lumayan lama juga turun kebawahnya karena harus ekstra hati-hati. Kebayang donk naiknya gimana? Harus manjat! :D

Selain tempat tempat diatas, masih banyak lagi tempat-tempat yang bisa dikunjungin di Ciletuh: Curug Puncak Manik, Curug Tengah, Curuh Cikanteh. Juga ada pulau-pulau sekitar yang bisa dikunjungi dengan menyewa perahu. Berhubung waktunya cuma dua hari jadi hanya spot spot di atas yang bisa kita datangi.

full team

How to go:
1. Naik kendaraan Umum :
    Rute : Bus Jakarta - Sukabumi - Pelabuhan Ratu
    Rute : Elf Pelabuhan Ratu - Ciwaru
2. Naik mobil pribadi

How to Explore Ciletuh Geopark:
1. Sewa Ojek
2. Kendaraan Pribadi atau sewa (SUV lebih disarankan)
3. Sewa 4WD dari PAPSI  - sangat disarankan kalo mau puas explore Ciletuh.
FYI, saat tulisan ini dibuat, mereka hanya punya 3 armada : 2 armada muat untuk 10 orang (long vehicle), 1 armada muat 4 orang (short vehicle)

Warning : Ciletuh Geopark masih sangat asri dan bersih. So, please keep this beautiful place clean and free from trash.

Happy Exploring Ciletuh Geopark!! 

9 comments:

  1. Mba tanya donk, punya nomor tlp penyewaan mobil dsna ga dan kmren sewa mobil dsna kena brp. Thx

    ReplyDelete
  2. Mba tanya donk, punya nomor tlp penyewaan mobil dsna ga dan kmren sewa mobil dsna kena brp. Thx

    ReplyDelete
  3. Pak Poyo 0858 6471 8112
    Landrover isi 10 orang harganya 400rb untuk sewa 2 hari (termasuk penginapan)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba 400 rb itu dikenai perorang atau totalnya segitu 2 hari?

      Delete
  4. bener2 petualangan seruuuu ...
    keindahan alamnya bener2 ajib .... mesti kesana ... enaknya mesti punya 4 hari libur kayaknya ya ..

    ReplyDelete
  5. mba, boleh minta alamat emailnya? Sy sedang punya tugas penelitian tentang kepuasan wisatawan yang pernah datang ke ciletuh, boleh minta bantuannya? terima kasih

    ReplyDelete
  6. info geopark ciletuh bisa hubungi
    0856-5914-7776

    ReplyDelete