September 9, 2011

Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah

Libur Lebaran yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting untuk melihat orang utan secara langsung di habitat aslinya. Perjalanan selama tiga hari dua malam menyusuri sungai Sekonyer dengan klotok adalah pengalaman yang tak mungkin saya lupakan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dan juga persiapan sebelum kamu pergi kesana ;)

Doyok - Tanjung Harapan's King
Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP)
TNTP adalah Taman Nasional yang terletak di semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah. TNTP mempunyai luas 415.040 ha (Sumber Wikipedia)

Taman Nasional ini merupakan rumah dan habitat asli dari berbagai macam mahluk hidup seperti orang utan, bekantan, owa, duyung, beruang madu, buaya dan burung-burungan. Juga rumah dari berbagai tumbuh-tumbuhan seperti kantung semar, hutan gambut serta pohon produksi, paku-pakuan serta nipah dan masih banyak lagi.

Bagaimana cara mencapai TNTP:
Pelabuhan Kumai adalah pelabuhan yang dijadikan sebagai tempat berlabuhnya klotok-klotok wisata untuk menuju ke TNTP dan Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun adalah airport yang terdekat dengan kota tersebut.
Rute pesawat langsung (1jam) Jakarta – Pangkalan Bun adalah Trigana Air, Kalstar Air, Aviastar dengan kisaran harga Rp 600rb – 700rb sekali jalan.
Perjalanan dari Pangkalan Bun menuju kota Kumai adalah dengan menggunakan kendaraan umum atau dengan menyewa mobil (jika rombongan) bisa juga dengan ojek dengan harga sekitar 30rb.

Akomodasi di TNTP
Klotok adalah akomodasi yang kami pergunakan selama perjalanan kami tiga hari dua malam. Semua aktifitas dilakukan diatas klotok tersebut. Dari mulai tidur, makan, mandi, masak dan lain-lain. Klotok yang dimaksud adalah kapal kayu dengan 2 dek bertingkat atas dan bawah. Dek atas kami pergunakan sebagai tempat untuk tidur di malam hari dan tempat makan disiang hari serta tempat menaruh barang-barang kami. Dek depan atas terdapat dua bangku kayu permanen yang ditempatkan untuk melihat-lihat sepanjang perjalanan menyusuri sungai. Buritan juga dipergunakan sebagai tempat untuk duduk. Sedangkan dek bawah digunakan sebagai tempat kapten mengemudikan klotok, tempat tidur awak kapal, dapur serta toilet. Selama perjalanan tiga hari dua malam, kami ditemani oleh empat orang awak kapal yang terdiri dari Pak Aip (kapten kapal), Rudi (pemandu); recommended guide, Pak Jimi (juru masak); he cooked nice food serta Zainal (asisten).

Untuk membooking klotok biasanya dilakukan melalui agent. Mereka yang akan mengatur semua keperluan selama berada di Taman Nasional dari mulai sewa klotok, makan dan minum, guide, tiket masuk ke dalam Taman Nasional sampai antar jemput dari dan ke airport di Pangkalan Bun. Harga paket bervariasi tergantung dari jumlah orang yang akan berada di dalam klotok dan juga berapa lama waktu yang akan dihabiskan selama berada di Taman Nasional. 
akomodasi berupa klotok 2 dek
Tips mengunjungi TNTP
Sumber: Detik Travel
1.      Pastikan meminum obat malaria, ada baiknya konsultasi ke dokter untuk cara penggunaan.
2.      Kamera adalah hal wajib kedua, karena anda akan menemukan banyak hal menakjubkan sepanjang perjalanan. Jangan lupa batere cadangan,di klotok pasti ada generator tapi terbatas dan hanya dinyalakan pada waktu malam. Danbelum tentu bisa mengakomodasi semua barang elektronik
3.      Jangan lupa pakai lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk ganas, serta untuk mengusir pacet. Lebih aman lagi kalau memakai celana panjang dan baju lengan panjang selama berada di darat.
4.      Jaket dan jas hujan harus dibawa, karena angin selama berjam-jam diatas klotok bisa bikin sakit. Topi dan sunblock untuk menghindari hujan dan panas serta terbakar matahari.
5.      Bawa sepatu. Perjalanan menuju Camp Lakey sekitar 1,5 km, Tanjung Harapan 1 km,  dan Pondok Tanggui 1 km, dan ada beberapa bagian hutan yang sangat becek. Kalau anda berniat untuk trekking kedalam hutan sudah dipastikan harus memakai sepatu untuk mengindari pacet yang merajalela terutama di musiim hujan
6.      Usahakan hanya berjalan melenggang dengan membawa kamera saat menuju Camp Leakey, tinggal barang berharga seperti backpack, tas maupun telpon genggam diatas klotok, jika kebetulan berdekatan dengan orangutan, mereka akan tertarik dengan tas maupun kantong celana untuk mencari makanan.
7.      Bawa senter, saat malam hari sangat dibutuhkan di klotok.
8.      Pastikan selalu membawa kantong plastik untuk membuang sampah anda.
9.      Bawa obat-obatan seperti plester, minyak angin, dan obat lainnya.
10.  Pada malam hari tidak ada kegiatan apa-apa, jadi daripada bosan cpba bawa kartu, buku, monopoli atau apapun itu biar tidak  bosan
11.  Bawa snack untuk diatas kapal. Tapi jangan dikeluarkan didepan orang utan yaaaa ;)
12. Menurut saya bulan terbaik mengunjungi TNTP adalah pada saat musim kemarau. Karena tidak terlalu banyak nyamuk dan trekkingnya tidak berlumpur
13.  Selalu ikuti arahan dan petunjuk dari guide, karena mereka yang mengetahui secara detail kondisi di Taman Nasional Tanjung Puting.

Do’s and Don’t’s di TNTP
Berdasarkan pengalaman pribadi loohhhh dan beberapa pentunjuk selama disana.
1.      Jangan memberi makan atau minum kepada orang utan; kalau ke saya boleh hehehehe
2.      Jangan makan dan minum didepan orang utan; atau kita yang akan dikejar atau disamperin oleh mereka *pengalaman pribadi*
3.      Dilarang menyentuh orang utan apalagi apalagi main slap the bitch yang ada tulang kamu pada patah2 semua.
4.      Jangan membuang sampah sembarangan. Swear deh .. tempat itu bersih abisss
5.      Jangan menceburkan diri atau berenang di sungai, karena banyak buaya …..  cyiiinnnn
6.      Jangan coba-coba deketan sama penguasanya.. atau anda yang akan di colek hehehehe


the rules

Untuk Catatan Perjalanan : Taman Nasional Tanjung Puting, silahkan langsung meluncut ke link berikut http://lialt.blogspot.com/2011/09/catatan-perjalanan-taman-nasional.html

No comments:

Post a Comment