Toilet di Cina.
Sudah beberapa kali gue dengar cerita tentang toilet di Cina dari teman-teman yang sudah pergi ke negaranya Uncle Mao. Dari yang mulai jijik, sumpah serapah sampai kapok dan ogah untuk datang lagi ke negeri itu karena ya toilet-nya yang super mengerikan. Masih belum kebayang sih sebenernya kayak apaan tuh toilet. Kalau masalah bau sih, ya udah lah yaaaa, toilet di terminal di Indonesia juga bau gitu deh. Ketika akhirnya gue pergi kesana tepatnya ke Xi'an dan Beijing, dari Jakarta gue sudah mempersiapkan diri dengan segala macam tisue kering dan basah yang lebih banyak dari biasanya. Karena aga parno dengan toiletnya, jadinya gue lebih banyak nahan pipis dan ogah minum (please don't do this) waktu di China. Kalau nggak kebelet banget pasti gue akan tahan sampai di penginapan. Sebelum keluar dari penginapan pun gue 'memaksa' diri untuk mengeluarkan semua sisa-sisa makanan hehehehe. Di Xi'an dan Beijing gue ga banyak ngalamin toilet yang buruk. Di Great Wall China - Mutianyu pun toiletnya bersih nggak jorok seperti yang dibilang teman-teman. Mungkin karena kota besar dan tempat wisata makanya kebersihan toiletnya dijaga banget. Toilet di kereta sleeper pun juga bersih dan nggak horor.
Pengalaman horor justru kejadian waktu perjalanan dari Beijing ke Erlian (kota perbatasan). Sleeper yang kita naikin toiletnya nggak bisa dipakai entah kenapa. Dan sebagaimana layaknya bus pasti akan berhenti dan istirahat untuk makan. Jadilah bus kita berenti di daerah entah apa namanya untuk makan malam dan hal pertama yang gue lakukan adalah ke toilet. JENG JENG.... begitu buka pintu bus yang kecium adalah bau pesing yang sungguh amat semerbak. Belum sampe depan gedung toilet gue udah liat ibu-ibu selorotin celananya dan kencing disamping gedung toilet. Makin deg-degan. Akhirnya dengan keberanian membara gue pun masuk dan sudah dipastikan baunya nggak terkira. Sampah dimana-mana dan dinding bilik toilet cuma 1 meter aja tingginya dan nggak ada pintu. Tanpa liat kiri kanan lagi gue cuma cari toilet yang "aga bersih" dan cepet2 menyelesaikan urusan. Sambil tahan napas akhirnya sukses keluar tanpa pingsan. Toilet ke dua yang gue datengin di Cina ketika hampir sampe di Erlian juga nggak lebih baik sih. Hanya gedung tak berpintu, toiletnya pun nggak ada biliknya cuma dua lubang aja dan sampah tisue dimana-mana.
Toilet di Mongolia
Trauma dengan toilet di Cina dan toilet selama perjalanan di Mongolia jadinya ketemu toilet flush itu rasanya bahagia banget. Apalagi ini adalah toilet tempat kita akan tinggal satu malam. Plus ada kamar mandinya juga. Maklum sudah tiga hari kita nggak mandi selama perjalanan dari Beijing ke Kharkhorin heheheh. Itupun mandi harus bayar 3000 tugruk (Rp 21.000). Kalau mandi dekat Mini Gobi malah lebih mahal sekitar 10.000 tugruk (Rp 70.000) Selama di Mongolia kami tinggal di Ger. Ada yang tourists ger ada juga yang Ger-nya asli Nomad Family. Kalau beruntung bisa dapat tourist ger yang ada toilet flushnya dan kamar mandi walaupun harus bayar. Sepertinya mandi itu barang mewah di Mongolia karena air nggak banyak dan mungkin juga karena udara dingin.
Kalau tinggal di Ger milik Nomadic Family sudah dipastikan toiletnya kaya gambar disamping ini. Cuma ada tiga dinding dan nggak ada pintu. Satu lobang besar dengan dua balok kayu buat pijakan kaki. Dan pastinya nggak ada air. Gue bilangnya "toilet with a view" karena emang sambil kita nongkrong view di depan kita bagus banget hehehehe. Dan mungkin karena udara terbuka dan hawanya dingin bau pesing malah nggak kecium sama sekali. Tapi tetep donk gue nggak berani sama sekali untuk liat ke lobang, Hiiiyyyy.
Saking traumanya dengan toilet selama di Mongolia, kalo sedang dalam perjalanan, gue lebih memilih pipis di pinggir jalan di balik semak daripada harus mampir ke toilet yang horor ituh. Awalnya si agak malu2 tapi lama-lama kebal juga karena yang kaya gini udah lumrah, Banyak banget gue liat orang berenti pinggir jalan untuk pipis hehehehe.
Emang harus kuat mental sih kalau berhubungan dengan urusan ke belakang ini. Kalau orangnya jijik-an alamat yu dadah babay hahahahah.
ha ha ha aduhh ini emang nightmare, aku belum pernah ke Cina daratan sih tapi di Kyrgyzstan juga begitu toilet nya, rasanya pengen pakai pampers aja :))
ReplyDelete* * *
Jalan2Liburan → [Photo Diaries] Santorini yang Instagramable
mereka tetangga-an kan yaa, jadi beda2 tipis lah yaaaa
DeleteJangankan toilet2 seperti di atas, toilet duduk kalau ga ada bidet atau shower nya aja aku males haha. Kayaknya kalau mau ke Cina atau Mongolia harus belajar kompromi dlu :')
ReplyDeletekalau kota besar masih OK lah, seperti Ulaanbaatar semua toiletnya sudah modern, cuma kalau melipir ke luar kota yaaa gitu deh.
Deletedi Cina juga kaya gitu, kalau sudah di pedesaan toiletnya mengerikan >.<
Wah cerita nya bikin pikiran kita melangkah di Mongolia, sampe inget sandiwara radio Mei Shin dan low sisan dari Mongolia saat masa kecil dulu
ReplyDelete