Setelah ditanya kesana kemari ternyata emang danau ini baru ditemuin atau mulai terekspos tahun lalu (ya.. setelah saya baca di link ACI Detik). Fasilitas disekitar danau ini nggak ada sama sekali seperti jembatan yang menghubungkan bibir pantai ke arah laut. Gue rasa juga ga akan ada yang nyangka kalau di balik karang tersebut ada danau yang dihuni oleh ribuan stingless jellyfish. Pantainya berkarang jadi kalau hendak berlabuh harus pada saat air laut pasang atau kalau airnya surut paling berenang deh ke bibir pantai :D. Tidak sampai sepuluh langkah aga nanjak dikit ... sampe deh.
Pantai menuju ke danau |
stingless jellyfish lake |
Keesokan harinya, setelah diving di Karina spot, gue, Pak Syaiful (Dive Master), Arman & Ajahan (Dive Buddy) barengan dengan Is langsung menuju danau. Tiba di danau ternyata sudah ada 5 orang yang sedang berenang di danau dan tidak jauh dari tempat gue berdiri sudah keliatan ubur-uburnya. Woohooo makin semangat deh untuk langsung turun ke danau yang airnya hangat. Daannnn, tersebarlah ratusan mungkin ribuan kali yeeeee ubur-ubur yang cantik tersebut. Harus berhati-hati memegang ubur-ubur ini karena mereka sangat rapuh, kalo berenang juga ga boleh pakai fin biar badan mereka tidak hancur terkena kibasan fin. Dan juga nggakboleh di angkat ke udara. Senang banget akhirnya bisa bertemu langsung dengan ubur-ubur ini :D. Sumpe... pas liat tuh ubur-ubur gue joget-joget dalam air hahahaha *norak*. Puas main dan berfoto ria dengan si ubur-ubur, gue pun meninggalkan danau dengan hati gembira. Rasanya lengkap sudah perjalanan gue ke Togean setelah bertemu mereka :D.
Keberadaan danau ubur-ubur tak menyengat ini yaitu di Pulau Togean (pulau terbesar ke 2 di Kepualuan Togean). Kurang lebih 20 menit perjalanan dengan menggunakan perahu dari Desa Katupat mengarah ke Barat. Oh iya, sebelumnya gue sudah bertanya ke Eli dan juga pak Syaiful, apakah setelah balik ke Jakarta gue boleh menyebutkan posisi danau ini. Gue minta ijin karena sepertinya di tulisan2 sebelumnya masih dirahasiakan keberadaan tempat ini. Dan ternyata mereka bilang OK. Kalau selama ini mereka masih merahasiakan adalah supaya si ubur-ubur ini tetap lestari. Dan gue menghimbau (ceileee) supaya para pejalan yang mau berkunjung kesana agar berhati-hati dengan si mahluk lucu ini supaya tetap lestari.
bucket list --> swimming with the Stingless Jellyfish : CHECKED |
So, menurut lo... kira-kira masih ada lagi gag keberadaan si ubur-ubur tak menyengat di Indonesia selain di Kakaban dan Togean? I believe there is.... errr... There are ...... :D
Masih ada Mbak Lia di desaku danau ubur ubur paisu batongan Mbuang-mbuang Banggai Laut Sulawesi Tengah. mungkin danau ubur ubur terluas ke 2 di Indonesia setelah kakaban dan terbanyak pertama di Indonesia.
ReplyDelete